Minggu, 16 Agustus 2020

Wanita Mulia

 Untaian kata yang tak bermakna

Selintas terucap tak terbayang

Sepintas kata yang begitu menyakitkan

Mengiris hati lembutnya

Mengalirkan tetesan airmata

 

Apakah kau tak ingat?

Nasihat sederhana

Nasihat Al-Qur’an yang diajarkan penuh kesabaran

Lantunan selembut kain sutra

Diucapkan dengan tenang di telinga kita

Menjadi ombak seperti barisan-barisan kalimat hidup

Berjalan tegak bagai memiliki kaki

Menjadi teman disetiap langkah

Mengubah yang dulunya buta apa apa

Ladang gersang pengetahuan

Menjadi ladang subur pengetahuan

 

Dalam kesunyian malam

Ditemani kedinginan yang menusuk tulang

Terbangun dari bunga mimpi yang panjang

Tetesan percikan air wudhu membasuhnya

Niat ikhlas, semangat ibadah malam menjulang

Bersimpuh bersujud

Untaian kata berbulir bulir agar terwujud

Harapan besarnya, pudar...

Seketika tombak lurus secepat kilat kau tancapkan

Wajahnya tertegun, menitikkan airmata

Merenjak ke hati

Tertusuk tombak katamu

 

Melayang jauh kata kasihmu

Menjadi luka dalam hati, semakin larut disela teriakan jam

Derai-derai akhir tangis penyesalan

Maaf yang tertunduk dengan tetesan tangisan

Tiada arti bagai kata tanpa makna

Sia-sia

 

Sadarlah wahai saudaraku...

Telah banyak yang dikorbankan

Demi masa depanmu

Demi kebahagiaanmu

Dari seorang wanita mulia

Yang kau panggil ibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Mengetuk Malam

  Demi langit, demi yang mengetuk Gemintang melancar keras dan cepat Menembus kekelaman malam gulita Memancar cahaya orion benderang ...